Semua tulisan dari P3MN

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Masyarakat Nelayan (P3MN) adalah Organisasi Non Pemerintah yang didirikan sejumlah aktivis mahasiswa di Sumatera Utara pada tanggal 12 Juli 1996. Berdirinya P3MN diawali dengan kepedulian atas kondisi kehidupan yang dialami oleh masyarakat pesisir khususnya nelayan tradisional yang termarginalkan oleh sebuah system pembangunan yang bias daratan. Visi P3MN adalah mewujudkan pengelolaan pesisir dan laut yang berbasis masyarakat dan lingkungan.serta mewujudkan masyarakat nelayan tradisional yang mandiri. Untuk mencapai visi tersebut ditetapkan misi yakni : a. Memperkuat posisi tawar masyarakat pesisir baik terhadap pengusaha dan pemerintah dalam berbagai penyelesaiaan persoalan pemanfaatan sumber daya pesisir laut . b. Mendorong pelestarian lingkungan pesisir dan laut secara partisipatif c. Mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah terkait pesisir dan laut serta dan mendorong adanya kebijakan yang berpihak pada keberlanjutan sumberdaya pesisir dan laut. Program 1. Program Penyelamatan Pesisir dan Laut 2. Advokasi Kebijakan Pesisir dan Laut 3. Penguatan Kapasitas Lembaga 4. Penguatan Kapasitas Masyarakat Nelayan tradisional

Turnamen Sepak Bola Dan Lomba Dayung Tradisional Dalam Rangka Hari Anak Nasional

Untuk memperingati Hari Anak Nasional P3MN bekerjasama dengan TDH dan KSM Tunas Muda membuat Turnamen Sepak Bola dan Lomba Dayung Tradisional. Dengan tema Melalui Olah Raga Mari Kita Jauhkan Anak-Anak Dari Bahaya “Narkoba”. Yang di selenggarakan pada tanggal 30 Juni s/d 15 Juli 2012 di Kampung Nelayan.

Workshop Membangun Kurikulum Muatan Lokal di Pesisir (Garuda Citra Hotel) 19 Jan 2012

P3MN mengundang dari berbagai pihak untuk bekerja sama dalam membangun Kurikulum Muatan Lokal di Pesisir, karena P3MN melihat dengan budaya dan ekosistem pesisir kita ini banyak sudah di tangani dari berbagai pihak tentunya itu blm cukup. P3MN menganggap pentingnya pola pikir untuk masuk ke ruang pendidikan, tujuannya untuk menggali ide – ide untuk Membangun Kurikulum Muatan Lokal di Pesisir. Pihak – pihak yang di undang adalah : Dinas Pendidikan Provinsi Sumut,  Dinas Kehutanan Deli Serdang, Dinas Perikanan Deli Serdang, BPHM Medan, Dinas Pertanian dan Kelautan Medan, Persatuan Olah Raga Dayung Seluruh Indonesia, SMK Bahari Belawan, SMK N 12, UPT TK/SD Medan Belawan, Pemerintahan setempat Kadus dusun XIV Palu Kurau, KSM Tunas Muda.  Hasil workshop  adalah :

1. Menyepakati Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumut untuk Leading Sector untuk pembahasan kurikulum muatan lokal

2. Menyepakati P3MN sebagai mediator untuk pertemuan – pertemuan stakeholder secara informal

3.Forum komunikasi yang bersifat teknis informasi sharing dan program

Kunjungan GEF-SGP & Kementerian LH ke Mitra P3MN

Bulan September 2011, GEF SGP & Kementerian Lingkungan Hidup  melakukan kunjungan ke mitra P3MN . Kunjungan ini merupakan kunjungan yang kesekian kalinya sejak P3MN bermitra dengan GEF SGP  , namun baru kali ini menyertakan pihak Kementerian LH yang  merupakan mitra GEF SGP dalam menjalankan program di Indonesia. Kunjungan GEF-SGP  ini dilakukan di Desa Rugemuk , Kec. Pantai Labu , Kabuapten Deli Serdang dan Desa  Nagalawan, Kabupaten Serdang Bedagai. Di desa Rugemuk pihak GEF-SGP Indonesia dan Kementerian LH, berdikusi dengan Kelompok BPHM ( Badan Pelestarian Hutan Mangrove) yang diketuai Ucok Dogol. Diksusi yang membahasa tentang bagaiamana berjalannya program serta hamabtan yang dialami oleh kelompok dalam menjalankan upaya pelestarian mangrove. Pada kesempan ini, pak Ucok Dogol menunjukkan kegiatan pembibitan mangrove yang sudah lama digelutinya. Rombonganpun di bawa ke lokasi pembibitan  yang dipenuhi  mangrove sebanyak 200.000 bibit. Persoalan yang dihadapai dalam kegiatan nursery (pembibitan) adalah pasar bibit yang tidak menentu. Banyak bibit yang belum terjual, sehingga modal pembibitan lama sekali balik. Selain itu, upaya BPHM dalam mendorong wisata mangrove masih terkendala soal ijin pembangunan pondok dari pihak Dinas Kehutanan. Pendirian pondok di areal hutan mangrove dimaksudkan agar pengunjung nantinya bisa menikmati suasana rindangnya hutan sekaligus bisa melihat ekosistem mangrove lebih dekat.

Bibit Siap Tanam
Bibit Siap tanam

Diskusi dengan Pak Ucok Dogol

Setelah dari Rugemuk rombongan melanjutkan perjalanan ke Desa Nagalawan , Kec.Perbauangan , Kab. Serdang Bedagai. Di Nagalawan berdiskusi  dengan Kelompok Muara Tanjung, mitra GEF-SGP  tahun 2010 dengan program Pelestaraian Pantai dan Pengolahan Kuliner Berbasis pesisir dan laut. Kelompok Muara Tanjung yang seluruh anggota adalah perempuan/,isteri -isteri nelayan . Kegiatan yang sudahberhasil mereka lakukan adalah pengolahan makanan berbahan mangrove seperti, sirup , dodol, krupuk dll. Produk-produk Kelompok Muara Tanjung sudah sering dikutsertakan dalam pamaeran baik di tingkat lokal maupun nasional. Produk andalan kelompok adalah kerupuk jeruju (Acantus ) jenis mangrove ikutan. Produk krupuk tersebut sudah dipasarkan di tingkat lokal khsusunya di Pasar Bengkel Perbaungan, Kabuapten Serdang Bedagai. Selain itu pemasarannya juga dilakukan dengan cara hand to hand. Selain berbahan mangrove, produk olahan kelompok juga ada berbahan ikan yakni abon. Semua produk Kelompok sudah mendapatan ijin IPRT dari dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai. Pihak Kementerian menunjukkan rasa apreseasi atas hasil yang dicapai. Karena selain mengolah produk, kelompok juga melakukan kegiatan konservasi mangrove yang saat ini di dorong menjadi lokasi wisata edukasi . Mangrove yang dikelola kelompok Muara Tanjung yang bekerjasama dengan Kelompok Muara Baimbai (Gabungan antar kelompok), dijadikan sebagai wisata edukasi agar terberntuk budaya konservasi bagi kalangan masyarakat terutama generasi muda, sehingga akan mencintai lingkungan pesisir dan laut. Untuk menunjukkan kegiatan konservasi, rombongan dibawa ke lokasi penanaman mangrove dan lokasi pantai sebagai areal wisata.

Naik sampan menuju Lokasi tanam
Naik sampan menuju lokasi tanam
Kunjungan GEF- SGP & Kementerian LH ke Muara Tanjung
Kunjungan GEF SGP Indonesia & Kementerian LH

Pelatihan Kewirausahaan & CU

Pada saat ini Pemerintah Indonesia sedang berusaha menumbuhkan jiwa entrepreunership atau kewirausahaan baik bagi kalangan pemerintah, akademik dan masyarakat. Kewirausahaan merupakan momen yang tepat untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat pesisir.

Mengingat potensi sumberdaya alam pesisir dan laut yang sangat besar maka sangat penting menumbuhkan jiwa entrepreunership atau kewirausahaan pada diri masyarakat tersebut. Lewat tumbuhnya kewirausahaan ini di harapkan bisa mengurangi angka kemiskinan bagi masyarakat pesisir. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Masyarakat Pesisir (P3MN) merasa sangat perlu sekali mengembangkan usaha-usaha ekonomi produktif bagi kelompok swadaya masyarakat (KSM) agar para nelayan ataupun KSM dapat membuat dirinya sebagai penghasil usaha-usaha yang berbasis sumberdaya di lingkungannya sendiri.

Untuk itu P3MN mengadakan Pelatihan Entrepreunership bagi anak-anak didik sekolah alternative. Yang dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2011 di fasilitasi oleh Leonardo Marbun dan untuk Pelatihan Lembaga Keuangan di fasilitasI oleh Tukiman. Terkait dengan Lembaga keuangan hanya membahas tentang dasar-dasar cara membuat pembukuan.
(P3MN @doc.Erna)

Pelatihan Singkat SHU Pada CU Sejahtera Mandiri

Pelatihan SHU ini merupakan lanjutan dari pelatihan CU sebelumnya yang sudah dilakukan Mei 2009. P3MN disini sebagai pendamping untuk memberikan informasi tentang SHU dimana KSM Wahana Lestari Mandiri kurang memahami tehnik Pembagian Sisa Hasil Usaha dari CU.

Untuk itu KSM Wahana Lestari Mandiri meminta kepada P3MN untuk menjadi fasilitator yang di wakilkan oleh saudara Tukiman. Pelatihan berlangsung selama satu hari saja yang diadakan pada tanggal 18 Maret 2011 di Sari Raos Medan.

INFO PELATIHAN PEMBUATAN SABLON

Tingginya tingkat pengangguran dan banyaknya anak putus sekolah dikalangan masyarakat khususnya nelayan atau masyarakat pesisir dengan menciptakan lapangan kerja yang secara mandiri lewat pelatihan tekhnik sablon. Oleh karena itu penguatan kapasitas khususnya nelayan dalam bidang usaha melalui pelatihan tekhnik sablon ini adalah sangat relevan bagi perbaikan perekonomian.
Untuk itu P3MN mendampingi siswa-siswa pendidikan alternatif dalam pelatihan tersebut. Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah :
1. Untuk meningkatkan kreatifitas para siswa
2. Untuk mewujudkan kemandirian para siswa
3. Untuk meningkatkan taraf hidup para siswa

Kegiatan berlangsung selama 4 hari dari tanggal 14 s/d 17 Maret 2011 di balai bersama Kampung Nelayan, siswa yang mengikuti berjumlah 18 orang termasuk guru dan staff P3MN di fasilitasi oleh Bapak Rudi.

INFO KEGIATAN PENERUSAN MANFAAT (POG)

Pada tanggal 29 April 2010 di lakukan penerusan manfaat / Passing of the Gift (POG) di Desa Rugemuk oleh P3MN dan didukung oleh Heifer Project International (HPI) yang sebagai salah satu bentuk nilai dari kelompok. Acara penerusan manfaat ini di buka oleh Leonardo Marbun selaku Direktur Eksekutif P3MN, dan dilanjutkan dari HPI (Heifer Project International), kemudian kata sambutan dari Pemerintahan Desa Rugemuk yaitu Bapak Timan. Dan terakhir kata sambutan dari Pemerintahan Kecamatan Pantai Labu yaitu Bapak Zulkif Tanjung.
Penerusan manfaat ini merupakan bentuk kewajiban masyarakat yang menerima ternak awal dimana dalam perjanjian penerimaan tersebut untuk diteruskan selanjutnya kepada keluarga yang membutuhkan.


Ternak yang diberikan kepada penerima penerusan manfaat ini sebanyak 74 ekor kambing dari 5 KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) yang ada di Desa Rugemuk.
Dan satu kelompok di dusun 4 yang memberikan uang sebagai pengganti ternak yaitu bebek sebesar Rp. 4.000.000 diserahkan kepada yang mewakili dari Heifer untuk diberikan kepada penerima penerusan manfaat di Padang Sumatera Barat.

Kegiatan dari penerusan manfaat ini akan terus dilakukan setiap bulan April dan serentak dilakukan di 112 negara yang bermitra dengan Heifer Project International. Mudah-mudahan kegiatan dari penerusan manfaat ini sangat berguna bagi penerima manfaat tersebut.